Senin, 11 Maret 2013

Resensi Film: Wreck-It Ralph (2012)

Satu lagi film kartun panjang produksi Disney di tahun 2012 selain Frankenweenie (dan mungkin masih ada pula yang lainnya). Kegemasan saya terhadap tim Akademi Oscar dan juri-juri BAFTA makin menjadi-jadi setelah menyaksikan film yang satu ini. Bagaimana bisa Brave secara mudahnya dianugerahi “best animated feature”. Tolong beri saya satu alasan fundamental. Please…

Wreck kuat di kesan nostalgia tanpa membekaskan sensasi haru berarti. Ide dasarnya sebenarnya mirip-mirip dengan Toy Story ketika yang jadul mulai tergerus dengan invasi generasi baru. Kali ini karakter-karakternya bukan boneka dolanan bocah, melainkan game-game arcade alias ding-dong. Karakter utama bertubuh jumbo acak-acakan dan bau dalam film ini bernama Wreck berasal dari game bernama Felix-Fix-It Jr. Saya belum pernah memainkannya. Dalam game tersebut, ia berperan sebagai antagonis, si peremuk bangunan. Sedangkan karakter protagonisnya, si pembetul kerusakan, diperankan oleh Felix. Dialah yang dimainkan oleh setiap penyemplung koin ke dalam mesin ding-dong.

Dramatisasi mulai terjadi ketika si Wreck merasa peran jahat yang dilakoninya selama ini membuat ia kesepian, dibenci banyak pemain game. Oleh karenanya ia berencana tobat menjadi karakter yang baik. Sejak awal, film ini memang tak semenancap minat penonton. Terkecuali ia seorang gamer yang ingin bernostalgia. Namun, hal ini tak keliru sepenuhnya karena konsep Wreck, yang saya tangkap, yakni film untuk bernostalgia lewat cara senang-senang. Walaupun di dalamnya ada babak-babak sentimental, itu pun ibarat tanggung jawab “moral” atas formula wajib/mandatory-list tiap-tiap film kartun produksi Disney.

Instrumen-instrumen musik khas game di bawah 16-bit bertebaran di mana-mana menambah kekuatan unsure nostalgik. Belum lagi di dalam film kebanjiran cameo macam Zangief, M.Bison, Ryu dan Ken dari Street Fighter, Sonic-Sega, Pac Man, dll. Bagi gamer sejati, mangga keroyokan nonton film ini. Untuk yang pernah trauma di-bully pas di ding-dong-an (pusat game), tak ada ruginya juga nonton film penuh warna ceria yang satu ini. [B] 11/03/13   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar