Senin, 23 Januari 2012

Resensi Film: Jibeuro/The Way Home (2002)

Sayang sekali saya kok belum pernah tahu film ini ditayangkan stasiun televisi nasional. Terutama pas musim liburan. Padahal, menurut saya walaupun ini film Korea Selatan yang tak begitu populer ditayangkan di stasiun TV selain Indosiar tapi levelnya jauh di atas dari sekadar kata layak untuk dinikmati santai bersama keluarga. Film Iran seperti Children of Heaven yang lebih “berat” saja pernah ditayangkan. Kisah Jibeuro tentang seorang bocah manja yang dititipkan oleh sang ibu—sedang bermasalah rumah tangga dan finansial—ke nenek kandung seorang tunarungu dan belum pernah ia kunjungi sebelumnya.

Hanyakah sekadar tentang penitipan bocahkah film ini bercerita? Tentu tidak. Plot klise mulai berkembang dengan penyajian friksi ketulusan desa vs kemanjaan kota. Si bocah yang belum mampu bertata karma terhadap orang yang lebih tua menyebabkan interaksi nenek-cucu jadi kian menjengkelkan. Si penonton bertubi-tubi diajak mengumpat: “Ih, nyebelin banget sih. Ggrh… kalau adik sendiri nih bocah pasti udah saya gampar!” Kata teman saya yang merekomendasikan film ini, pemeranan nenek dan lingkungan desa dalam film ini riil. Bukan berasal dari kalangan selebritas dan bukan set desa artifisial. info lainnya adalah ketika proses syuting film selesai, si nenek rindu dengan bocah yang berperan sebagai cucunya dalam film. Entah ini gimmick atau bukan, tapi yang jelas ikatan kimiawi antarmereka berdua memang tercitra alamiah.

Perspektif manula dalam film ini membuat saya terkesan. Secara filler, unsur tersebut cukup menancap dalam benak saya. Bagaimana kita memandang hidup ketika sudah berusia lanjut, yang tinggal menghitung hari dan menguatkan satu sama lain antarsesama manula. Tak guna lagi mengeluh, yang penting dikerjakan sepenuh hati secara tulus. Saya tak sampai mewek ketika menonton film ini, tapi tak ada salahnya jika saya kategorikan Jibeuro sebagai film peleleh airmata. Coba saja sendiri… [B-] 23/01/12

3 komentar:

  1. film ini pernah di tayang sekali di TransTv, tepatnya Bioskop Asia TransTv, tapi setelah itu gak pernah tayang lagi(bareng The Ring, gitu Mas)

    BalasHapus
  2. film ini setau saya belum ada tandingannya...bener-bener nyentuh banget..bisa buat pelajaran bagi anak-anak usia dini..

    BalasHapus
  3. Filmnya lumayanlah, pernah tampil di Indosiar. Pas buat pelajaran bagi anak2 di kota dan usia anak

    BalasHapus