Kamis, 05 Januari 2012

Resensi Film: Crazy, Stupid, Love. (2011)

Inilah versi simple dan alainya si klasik American Beauty. Gara-gara tak sabar menahan kata “minta cerai”, hidup rumah tangga sejoli soulmate menjadi CRAZY dan STUPID. Biar saya ceritakan secara sederhana ceritanya:
1) Isteri minta cerai karena selingkuh dengan kolega ketika suaminya dirasa telah kehilangan ruh sebagai suami.
2) Putera sejoli ini yang berusia 13 tahun jatuh cinta dan berfantasi terhadap babysitter-nya.
3) Si babysitter mengidolakan si majikan (suami yang akan diceraikan).
4) Si suami sering pergi ke bar dan bertemu dengan pria metroseksual yang prihatin terhadapnya dan berminat membantu temukan ulang “kepriaan” si suami.
5) Si pria metroseksual tiba-tiba jarang ke bar dan ternyata “tobat” karena jatuh cinta riil terhadap seorang gadis.
6) Dan beberapa subplot lainnya.
Bayangkan saja semua premis kecil di nantinya bertatapan muka secara frontal satu sama lain dalam sebuah adegan klimaks yang absurd, menggelikan, dan memalukan. Mengada-ada sekali memang, tapi tunggu dulu poin plusnya…

Ketika sebuah sitkom berhasil memilih kejadian kolokial dan mengolok-olok hal tersebut, maka ia bisa menjadi komedian berdiri (stand-up comedy) yang memancing tawa karena menempatkan diri sebagai obyek lelucon. Selanjutnya kita akan memakluminya sebagai canda gurau yang ringan tapi mengendapkan renungan setelah spontanitas tawa. Itulah Crazy, Stupid, Love. yang tak kalah galau dari guyon ala pantun masa kini. Di dalamnya ada adegan Bollywood banget, “ngejablai” memang. Tapi karena ia mau diolok-olok, jadinya tak pantas dikecam deh… Ini kisah drama komedi keluarga yang amburadul dikemas tak amburadul, bahkan menghibur. [B] 05/01/12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar