Minggu, 27 Februari 2011

Resensi Film: Buried (2010)



Pasca 9/11 berikut rentetan peristiwa pengiringnya banyak mengilhami kreasi film-film bertemakan terorisme kontemporer. Semua coba menggugah humanisme penikmatnya. Tapi dasar dunia kadung edan, semua sudah imun sindiran dan terasa bak hiburan afektif saja. Buat kita yang masih tak terjerembab jadi muka badak mari kita maknai semua film-film itu minimal sebagai perisai. Masih ingat Babel dengan sentimen stereotipnya? Crash meraung-raung dengan multiplot rasial yang juga nyerempet terorisme? Hingga karya Bollywood berbintang Kajol-Khan My Name is Khan.

Di antara judul di atas, bisa jadi buah tangan Rodrigo Cortez bertajuk Buried adalah karya berbau efek-terorisme tereksperimental. Buried mengubur harapan happy ending nan melegakan. Nyesek. Sepanjang film pemeran utamanya Paul Conroy (Ryan Renolds) sebatang kara coba selamatkan diri dari peti mati yang terpendam. Melihat Cast Away-nya Tom Hanks saja sudah sedikit traumatik apalagi ini yang gelap, sendiri, sumpek, pengap, dan gelisah menghadapi kematian. Paul hanya ditemani ponsel, korek gas, pisau lipat, bolpen, dan beberapa barang kecil lainnya yang sengaja disiapkan oleh penyekap Paul. Satu-satunya yang menghubungkan Paul dengan dunia luar adalah ponsel. Lewat alat ini pula ia tahu bahwa sedang disekap dan dijadikan umpan tebusan terhadap USA yang sedang menginvasi Irak.

Yang jadi fokus berikutnya adalah berhasilkah Paul lolos dari sekapan kubur ini? Bisakah ia ditemukan regu penyelamat? Tonton sendiri jika tak mau rugi. Saya jamin Anda tak akan bosan mengikuti jalan ceritanya walau set hanya di dalam peti berukuran sekitar 1X2 M melulu dengan satu pemeran utama saja. Buat yang ingin nonton film tegang dengan gimmick ala cakar-cakaran Jupe vs Perssik saya imbau tak perlu melirik Buried. [B] 26/02/11

2 komentar: