Sempat curi-curi baca bagian
akhir novelnya pas main ke Gramedia membuat saya sudah bisa bayangkan
pengadegan di ujung versi filmnya. Dee sebagai penulis naskah film ternyata
tetap mengimani versi novelnya. Tak mau neko-neko. Di seri penutup ini, sejak
awal film bergulir saya merasa ada kegagapan. Setrum dan sinyal radarnya
melemah dibanding seri ke-1. Bagi saya penyuntingannya terasa sangat kasar
dengan sinematografi yang “saingan” kasar pula. Di samping itu, entah kenapa
aliran intensitas akting pun terkesan melemah. Semua sisi adaptasi yang kurang
saya sukai ini secara otomatis masih terselamatkan oleh materi plot yang memang
kadung “sableng” okenya, plus pilihan
komposisi musik dan lagu tema yang sudah nempel
banget. Andai saja eksekusi seri kedua film Perahu Kertas ini dieksekusi secara berbeda. Mas Hanung, untuk
karyamu kali ini (ngapunten) saya
kurang terkesan… [C+] 21/02/13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar