Rabu, 06 Februari 2013

Resensi Film: Silver Linings Playbook (2012)

Film ini masuk keranjang kategori film terbaik Oscar 2013. Meski (mungkin) nantinya tak berhasil menggondol pulang piala untuk kategori tersebut, saya dengan senang hati pekikkan: “Woi! Ada pemenang baru film komedi romantis. Silver Linings Playbook” Sangat khas USA. Melirik perolehan nominenya di ajang Oscar 2013, Silver sempurna memenuhi seluruh lini kategori akting. Seperti apa filmnya?

Seorang suami bernama Pat baru saja dibebaskan-bersyarat-pemantauan dari rumah sakit jiwa (RSJ). Ia menjalani proses rehabilitasi terkait bipolar yang diidapnya. Satu peristiwa krusial yang jerumuskannya ke RSJ adalah penganiayaan terhadap selingkuhan isterinya sesaat setelah menangkap basah momen perselingkuhan. Emosi Pat labil luar biasa setelah kejadian itu. Selang delapan bulan direhabilitasi, ia dijemput sang bunda tercinta tuk kembali ke kehidupan normal. Sekeluarnya dari RSJ, ia masih terobsesi dengan si isteri. Ia ingin balikan, membangun rumah tangga bahagia selamanya. Namun yang ia temui berkebalikan dengan skenario psikologi positif “silver lining”-nya. Isteri menghilang-menghindar, ortu bangkrut, dan ia bertemu seorang wanita “gila”.

Silver berangkat dari rasa frustrasi. Tapi tak sebegitu adanya dengan efek yang dirasakan oleh penontonnya. Setapak demi setapak saya dihibur dengan lontaran dialog kecil nan menggelitik. Jenaka betul! Pengadegannya kasual. Mengingatkan kembali pada American Beauty, minus kemuraman. Ini juga termasuk satu film yang membuat saya ingin mengunduh sebuah lagu. Satu koleksi dari Stevie Wonder – My Cherie Amour. Lagu ini dikisahkan menjadi pemicu kumatnya “kegilaan” si Pat. Di atas hal-hal gila itu, Silver menyajikan drama komedi komplit. Saya tak bakal membocorkan kejutan-kejutan kecil di dalamnya. Pokoknya hangat memeluk kalbu. Satu karya yang kudu ditonton. [A-] 06/02/13           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar