Kamis, 06 Desember 2012

Resensi Film: Hope Springs (2012)

Suka The Devil Wears Prada? Nah, film ini karya terbaru dari si strada. Saya berharap bisa dapat sentuhan magisnya lagi. Sensasi drama tabloid nan menyegarkan. Yah, hanya karena faktor itulah saya terimingi menonton Hope Springs.

Lagi, dibintangi Meryl Streep. Di sini ia memerankan karakter seorang isteri yang sudah tak disentuh suami tersayang selama bertahun-tahun. Tak ada perubahan status dalam rumah tangga mereka, tinggal pun masih seatap, tapi beda kamar. Ada apa coba? Tentu bukan jawaban ala problema masyarakat dunia ketiga di sini. Sang suami diperankan oleh Tommy Lee Jones. Ia agak dingin, perhitungan, muka ditekuk serba dipikir serius, lebih sering memikirkan kerja dibanding bermanis-manja pada sang isteri.

Seks, itu salah satu problema mereka. Sudah lama mereka tak melakukannya. Tapi bukan itu saja yang menyebabkan kekuatan magnet pasangan ini terganggu. Di tengah makin terpuruknya keharmonisan rumah tangga ini, ada sesosok figur penyelia/konsultan pasutri, diperankan Steve Carell, sebagai mediator yang disewa sang isteri demi memperbaiki kesakinahan rumah tangga.

Mari kita mulai dari plot. Film ini kurang menarik bagi saya karena terlalu dibuat kompleks. Tapi, mungkin memang ada dapur pasutri yang demikian. Ketika satu pasangan memasuki masa krisis di usia senja. Akting kedua pemeran utama yang telah membuat saya cukup mau mengalah untuk pahami masalah mereka. Si strada mempertajam situasi drama dengan bubuhan lagu-lagu berlirik selaras. Tepat sekali pemilihannya. Yang paling menyedihkan di sini adalah… Saya tak mendapat sensasi ajaibnya Devil Wears Prada. Padahal faktor inilah yang saya tunggu dan cari.

Saya cap, film ini hanya cocok bagi mereka yang punya pengalaman sama dengan plot film. Bukan untuk selainnya. Sampai mengesot-esot saya tetap tak dapat ikatan emosional dengan Hope. Sayang sekali. [C] 05/12/12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar