Kita sering menyaksikan
tayangan program televisi yang siarkan secara nyata kejadian patroli dan
penyergapan oleh polisi USA dalam pelbagai kasus. Tak jarang di antara mereka
yang malah menjadi korban saat bertugas, bukan? Kita pikir… warga-warga USA
banyak yang sakit. Nah, film ini merupakan dedikasi teruntuk para petugas
pemberani berseragam hitam itu. Sebuah proyek terpuji yang tak saya duga sejak
awal film berputar.
Taruhlah film ini sebagai
tontonan di bioskop, jika menit-menit awal menjadi acuannya saya spontan jawab
“sangat tidak layak” mengingat tipe sinematografinya yang acak-acakan sangat
tak bersahabat untuk diproyeksikan ke layar perak jumbo. Bisa jadi memusingkan
karena film ini memakai teknik self-recording
yang mana teknik ini mulai banyak dilirik oleh industri film dewasa sebagai
inovasi atas nama peningkatan efek supaya terkesan lebih nyata.
Tokoh utama End yakni sepasang polisi muda
bersahabat yang ditugaskan dalam satu mobil patrol sama. Selengekan, berani
menyimpang dari penugasan pimpinan, intinya… mereka progresif. Itu bisa menjadi
bumerang tentunya, karena selain mungkin saja mereka mampu berikan kontribusi
lebih pada lembaga namun bisa juga mereka membahayakan diri mereka sendiri.
Setelah kita menyatu dengan
premis film, kita akan sangat menikmati kemajuan alur cerita. Baru tahu sebab
kenapa si strada berani beraksi lain daripada lain ya bukan lain karena ia
ingin membawa sensasi kenyataan di lapangan dalam level yang lebih tinggi
seolah ingin berucap: ini loh
keseharian mereka, ini loh suka-duka
mereka, ini loh apa yang mereka
lakukan selama kita tidur terlelap di atas kasur empuk, dan ini loh profesi yang sering kita beri
komplain. Bagi saya, film ini sangat mentransformasikan visi si strada. Itu
jelas sekali, salut! [B+] 16/12/12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar