Sempat curi-curi baca bagian
akhir novelnya pas main ke Gramedia membuat saya sudah bisa bayangkan
pengadegan di ujung versi filmnya. Dee sebagai penulis naskah film ternyata
tetap mengimani versi novelnya. Tak mau neko-neko. Di seri penutup ini, sejak
awal film bergulir saya merasa ada kegagapan. Setrum dan sinyal radarnya
melemah dibanding seri ke-1. Bagi saya penyuntingannya terasa sangat kasar
dengan sinematografi yang “saingan” kasar pula. Di samping itu, entah kenapa
aliran intensitas akting pun terkesan melemah. Semua sisi adaptasi yang kurang
saya sukai ini secara otomatis masih terselamatkan oleh materi plot yang memang
kadung “sableng” okenya, plus pilihan
komposisi musik dan lagu tema yang sudah nempel
banget. Andai saja eksekusi seri kedua film Perahu Kertas ini dieksekusi secara berbeda. Mas Hanung, untuk
karyamu kali ini (ngapunten) saya
kurang terkesan… [C+] 21/02/13.
Kamis, 21 Februari 2013
Selasa, 19 Februari 2013
Resensi Film: The Class (2008)
Bagai melihat ruji-ruji roda berputar,
itu wujud problema kependidikan di sekolahan di mata saya. Di luar aspek
substansial, sekolahan ibarat pasar intelektual. Tempat transaksi. Dalam film
peraih palem emas tanpa iringan musik ini, si sutradara merangkap penulis skenario
secara cermat mengemas dinamika kelas menjadi sebuah bahan diskusi-introspektif
multiperspektif.
Sampelnya adalah satu kelas
sastra Prancis, diampu oleh seorang guru pria yang sempat dikonfirmasi
langsung oleh muridnya: apakah dia gay
atau bukan? Dari satu torehan adegan ini saja kita sudah bisa mengendus aroma
kritis. Menonton keseluruhan film ini seperti menyaksikan arogansi perdebatan
kritis. Sopan santun menjadi barang mewah. Semua serba dipertanyakan dan
didebat. Bola salju argumentasi tak selalu menggelinding mulus, acapkali malah
menjadi bola api yang siap membakar siapapun yang disinggungnya.
Pada sebagian besar durasinya
memang The Class menyoroti adegan
dalam kelas secara realistik (asyik diikuti), namun lambat laun ia mengupas hal-hal secara komprehensif. Mulai
dari problema manajerial sekolah sampai dengan latar belakang murid-murid
bermasalah. Tanpa perlu mengutarakannya secara frontal. [B+] 19/02/13
Senin, 18 Februari 2013
Resensi Film: Amour (2012)
Lengkap sudah saya saksikan
total 9 judul nomine film terbaik Oscar 2013. Diakhiri dengan Amour yang bukan lain merupakan film
terbaik Festival Film Cannes dengan diganjar sebuah Piala Palem Emas. Amour, sebuah film datar-laten dari
Michael Haneke tentang sepasang pasutri usia senja yang sedang diuji lagi
ikatan cintanya. Si isteri terkena stroke, si suami memilih untuk merawatnya di
rumah. Sebuah diskusi dewasa tentang cinta. Kita bayangkan saja, menyaksikan
dan merawat isteri tercinta yang tak berdaya dan kian pikun. Pasti berat dirasa
untuk ditahan dan dipendam. Amour pilih
menerjemahkannya dalam kesunyian yang membuat kita tak begitu saja bisa menelannya,
melainkan harus dikunyah dan dirasa terlebih dulu. Khusus untuk Emmanuelle
Riva, akting Anda luar biasa. Rasanya Akademi (Oscar) perlu menganugerahi piala
untuk nenek yang satu ini di malam penghargaan 24 Februari 2013 nanti. [B/A]
18/02/13
Resensi Film: The Best Exotic Marigold Hotel (2012)
Bersama ketiga judul lainnya,
ia tak berhasil membendung Skyfall bawa
pulang piala untuk kategori Outstanding British Film, BAFTA 2013. The Best bercerita tentang kegalauan
para pensiunan dalam menapaki sisa perjalanan hidup. Sekurangnya ada 7 karakter
manula yang meramaikan plot film ini. Mereka semua berasal dari Inggris dan
secara kebetulan bertemu di sebuah hotel di India. Sebagian besar dari mereka
baru pertama kali menginjak India, bahkan ada yang untuk pertama kalinya ke
luar negeri.
Masing-masing punya niat dan
tujuan. Tak sama, satu-satunya hal yang sama adalah tubuh mereka sudah
dirambati kulit keriput. Di hotel bernama The Best Exotic Marigold Hotel ini
mereka tak hanya berkenalan namun juga berinteraksi satu sama lain. Hotellah
pemersatu mereka. Tempat mereka punya kenalan-sebaya baru, tempat mereka mencurahkan
hati. Ada yang super idih tak betah
bervakansi ke India karena serbakumuh, ada yang mencari kenalan lama, ada yang
mencari kesenangan baru, dan ada-ada saja yang lainnya.
Dibintangi banyak pemeran
papan atas (termasuk Judi Dench) membuat lini pemeranan The Best mantap. Oleh karena semuanya orang Inggris, maka bakal
kita nikmati petualangan canda kering sarkastik keinggrisan. Beberapa lontaran
sindiran membuat saya terpingkal-pingkal. Betulan itu! Menyimak film ini sambil
santai benar-benar menjadi sebuah pengalaman menyegarkan. Ringan, jenaka, namun
pintar. Seperti hidangan es koktil untuk menu pembatal puasa. Sampai pada penutupan
film setelah melewati titik-titik dramatis yang membuat saya terharu, performa The Best konstan. [B] 18/02/13
Kamis, 14 Februari 2013
Resensi Film: Anna Karenina (2012)
Kisah klasik dari sastrawan
Rusia Leo Tolstoy ini dibuat teatrikal ala seni panggung oleh strada Joe Wright
(Pride & Perjudice, Atonement). Tentang tragedi dan
pemaknaan cinta lewat 3 bilah konflik asmara era pertengahan abad ke-19 di
lingkungan aristokrat. Saya tak sangka sebelumnya bahwa kisah ini kadung populer. Yang menjadi pertanyaan utama
saya di sini adalah mengapa Joe Wright lagi-lagi memasang Keira Knightley
sebagai pemeran sentralnya?
Saya amati akting Mbak Keira
sepanjang durasi film. Kok saya
merasa aktingnya kurang konsisten ya? Memang emosinya dikisahkan fluktuatif,
namun ekspresi wajah yang dihasilkan Mbak Keira terkesan (maaf) palsu. Secara
keseluruhan penyuntingan film ini terkesan kasar bagi saya, yang paling
menghibur adalah desain produksi dan komposisi musiknya. Pengambilan gambar
secara outdoor cukup minimal, makanya
saya bilang film ini ala seni panggung. Kalau dibilang eksperimental, masih
nanggung. Beda kasta dengan eksperimentalitas film Dogville (Lars Von Trier).
Film ini menceritakan 3
konflik asmara: (1) isteri selingkuh; (2) patriarki suami; dan (3) tobat cinta.
Problemanya pada krusial. Saya pikir, lengkap sudah. Untuk ukuran film yang
sudah jamak diketahui, Anna versinya
Joe Wright kurang spesial. Dramanya tersampaikan, namun ekstase tragisnya pupus…
[B-] 14/02/13
Langganan:
Postingan (Atom)