Rabu, 02 Januari 2013

Resensi Film: Magic Mike (2012)

Para penari-telanjang cowok beraksi! Ada Mas Channing Tatum di sini. Siap-siap para abege kaum hawa bersorak-teriak. Tatum dkk. akan tunjukkan bagian-bagian aset tubuhnya di film ini. Ia sungguh perankan si ajaib Mike! Saya tak pernah kenal siapa ia sebelumnya. Lewat film ini, sebagai pemeran utama sekaligus sebagai produser, Tatum “pakai mahkota”. Di samping itu, ada potensi dari Matthew McConaughey sebagai pemeran bos klub tari telanjang yang siap memenangkan hati para tim juri ajang apresiasi film dalam laga peraihan predikat kategori aktor pendukung terbaik.

Plot Magic tipis. Sama sekali tak tebal. Tatum memerankan karakter seorang penari telanjang idola. Ia raja panggung. Di luar kehidupan pentasnya, ia bermimpi bisa membangun karier artistik sebagai desainer furnitur. Sambil bekerja sebagai penari telanjang, ia kumpulkan modal dan cari sana-sini pinjaman lunak. Rutinitasnya mendadak berubah tatkala bertemu dengan seorang pemuda diam, murung, dan kurang bergairah di tempat kerja konstruksi. Ia lalu terjebak masuk terlalu jauh dalam kehidupan si pemuda baru tersebut.

Film ini sebenarnya dapat banyak bicara, tapi ia memilih kita sebagai penontonnya untuk menikmatiknya sambil lalu. Magic memperlihatkan kita sisi-sisi penting dunianya. Bisnis adalah bisnis, meskipun bergerak di bidang lintas moral. Hampir tak ada penari telanjang yang bercita-cita sebagai penari telanjang. Mereka masuk karena uang, dan jikalau kadung suka itu perkara waktu saja. Dan masih banyak lagi hal lainnya. Walau demikian, tetap saja terasa bias setelah kita tuntaskan filmnya. Sejak awal kita tak terpaku bakal tentang apa film ini. Begitu pula dengan penutup ceritanya. Siapkan saja film ini sebagai film hiburan nun menyenangkan, membuat kita bisa intip-intip klub penari telanjang. Pokoknya buat suka-suka bin ayik-asyikan saja deh! [B] 01/01/13    

1 komentar: