Kamis, 10 Januari 2013

Resensi Film: The Secret World of Arrietty (2012)

Saya selalu nantikan sesuatu yang sentimental dalam sebuah film. Itu tak pernah tak saya dapatkan dari karya-karya keluaran Studio Ghibli. Sekarang, ada satu judul yang bukan distradai oleh Hayao Miyazaki. Dalam film ini, Hayao dipasang sebagai penulis skenario. Pun plot yang diangkat merupakan hasil adaptasi novel Barat berjudul The Borrowers, yang seingat saya juga pernah diangkat ke media layar lebar ala film Hollywood sebagai film keluarga menghibur.

Arrietty, nama seorang gadis dari bangsa manusia mini. Bukan kerdil atau cebol, tapi benar-benar berskala kecil. Ia tinggal di kolong bawah sebuah rumah milik bangsa manusia normal. Di suatu hari, kemunculan Arrietty diketahui oleh seorang bocah normal yang baru datang ke rumah itu. Arrietty memendam kekhawatiran setelah kejadian itu. Ia didoktrin oleh ortunya bahwa jangan sampai keberadaan bangsa mereka diketahui bangsa manusia normal. Pertanda bahaya jika momen itu terjadi. Bangsa manusia normal jahat, mereka siap membasmi bangsa manusia mini jika tahu bahwa mereka memang benar-benar ada.

Itu tadi sekelumit plot pembangun Secret. Sejak awal menonton film ini, penonton disuguhi adegan santai beralun lagu syahdu… Ditambah lagi, gambar-gambar kartun dua dimensi yang tersaji membuat mata terharu. Sebegitu indahnya, pulasan warna-warni berpadu. Bagi saya yang terbiasa menikmati karya Hollywood, Secret dan segambreng karya produksi Ghibli lainnya tetap saja nyaman dinikmati. Malahan, mereka bisa menjadi ekskursi di tengah film-film berplot cepat. Mereka bagaikan hiburan di masa cuti, melupakan sejenak rutinitas sekolah atau kerja. Bertebar di sana-sini adegan-adegan sunyi, merenung, menjaring keindahan… Secara tak langsung adegan-demi-adegan yang tersuguh selalu gerakkan keluhuran nurani tuk syukuri anugerah ilahi. Itulah daya magis-puitis terkandung nilai humanis yang tertangkap oleh saya (lagi) lewat film ini. [A-] 10/01/13  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar