Saya selalu nantikan sesuatu yang
sentimental dalam sebuah film. Itu tak pernah tak saya dapatkan dari
karya-karya keluaran Studio Ghibli. Sekarang, ada satu judul yang bukan
distradai oleh Hayao Miyazaki. Dalam film ini, Hayao dipasang sebagai penulis skenario.
Pun plot yang diangkat merupakan hasil adaptasi novel Barat berjudul The Borrowers, yang seingat saya juga
pernah diangkat ke media layar lebar ala film Hollywood sebagai film keluarga
menghibur.
Arrietty, nama seorang gadis
dari bangsa manusia mini. Bukan kerdil atau cebol, tapi benar-benar berskala
kecil. Ia tinggal di kolong bawah sebuah rumah milik bangsa manusia normal. Di
suatu hari, kemunculan Arrietty diketahui oleh seorang bocah normal yang baru datang
ke rumah itu. Arrietty memendam kekhawatiran setelah kejadian itu. Ia didoktrin
oleh ortunya bahwa jangan sampai keberadaan bangsa mereka diketahui bangsa
manusia normal. Pertanda bahaya jika momen itu terjadi. Bangsa manusia normal
jahat, mereka siap membasmi bangsa manusia mini jika tahu bahwa mereka memang
benar-benar ada.
Itu tadi sekelumit plot
pembangun Secret. Sejak awal menonton
film ini, penonton disuguhi adegan santai beralun lagu syahdu… Ditambah lagi,
gambar-gambar kartun dua dimensi yang tersaji membuat mata terharu. Sebegitu indahnya,
pulasan warna-warni berpadu. Bagi saya yang terbiasa menikmati karya Hollywood,
Secret dan segambreng karya produksi
Ghibli lainnya tetap saja nyaman dinikmati. Malahan, mereka bisa menjadi
ekskursi di tengah film-film berplot cepat. Mereka bagaikan hiburan di masa
cuti, melupakan sejenak rutinitas sekolah atau kerja. Bertebar di sana-sini
adegan-adegan sunyi, merenung, menjaring keindahan… Secara tak langsung
adegan-demi-adegan yang tersuguh selalu gerakkan keluhuran nurani tuk syukuri anugerah ilahi. Itulah daya magis-puitis terkandung nilai
humanis yang tertangkap oleh saya (lagi) lewat film ini. [A-] 10/01/13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar