Pemberitaan
tentang kontroversi Zero sudah
cukup santer didengar. Yakni tentang protes dari senator yang
menyatakan bahwa apa yang disampaikan dalam film ini ada yang tak
akurat, semisal dalam hal teknik interogasi yang digunakan agen CIA.
Zero bercerita
tentang rekonstruksi investigasi keberadaan Osama bin Laden (ObL)
selama hampir sepuluh tahun oleh USA (khususnya: CIA) hingga masa
penyergapannya. Bagi yang penasaran terhadap arti judul filmnya, film
ini akan menjawab secara tersirat dan tersurat (dalam sebuah detail
pengambilan gambar yang difokuskan secara singkat).
Kathryn
Bigelow, yang sebelumnya menyutradarai The
Hurt Locker, saya bilang
sangat berani memfilmkan Zero.
Meski topik film ini bukan suatu hal yang sangat sensitif, tapi ia
bak punya keteguhan yang sama dengan yang dimiliki karakter utama
dalam filmnya. Di Zero,
karakter utamanya bernama
Maya. Ia seorang agen CIA muda yang belum pernah menangani kasus
besar sebelumnya. Dengan gigih dan kuat hadapi pelbagai ancaman yang
bisa saja menghabisi masa hidupnya, Maya bersikeras menyelesaikan
investigasi atas lokasi persembunyian ObL. Sekali lagi, Bigelow
membuat film berlatar perang. Zero
bukan film perang pun bukan film politik. Ia saya akui sebagai film
rekonstruksi atas upaya investigasi dan penyergapan. Bagi saya, itu
sudah menjadi sebuah produk-populer sejarah. Apalagi di awal film,
Bigelow menuliskan: “film ini bersumber dari tangan pertama”.
Kembali
lagi ke perlombaan tahunan Oscar, saya pikir sangat mengejutkan dan
tak setuju dengan tak disertakannya Bigelow dalam nomine strada
terbaik. Sama sekali tak mudah membuat film-riset sehebat ini. Hasil
akhirnya ialah produk yang bisa dinikmati banyak kalangan. Ia tak
terlalu bersifat dokumenter suplemen buku teks, tak pula bersifat
tiga babak. Bahkan, secara serampangan saya kira Bigelow membuka
genre
baru dalam perfilman Hollywood.
Capek
dan sia-sia tentu saja jika kita mengeluhkan pilihan para anggota
Akademi Oscar. Terlepas dari durasi yang kepanjangan untuk ukuran
film nonhiburan, saya sangat mengapresiasi Zero
Dark Thirty. Kalaupun besok
diganjar Oscar sebagai film terbaik, maka ia pantas. [A] 13/01/13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar