Rabu, 08 Mei 2013

Resensi Film: The Shining (1980)

Shining salah satu film horor menancap dan masuk ke perbendaharaan jajaran film horor favorit saya. Ia diangkat dari sebuah novel karya si master horor Stephen King. Pada dasarnya film ini sederhana di semua lini. Yang membuatnya spesial adalah kepiawaian si strada Stanley Kubrick membangun nuansa horor di film. Sayang sekali saya belum pernah sekalipun melahap karangan King versi tertulis, bisa jadi adaptasi film ini sangat mengimani versi bukunya hingga meresap ke nuansa terornya.

Bercerita tentang satu keluarga yang sedang bekerja sebagai penunggu sebuah resor mewah di dataran tinggi pegunungan bersalju. Dalam satu musim, resor itu ditutup untuk umum karena ektremnya cuaca dingin. Nah, di musim itulah resor sontak sepi ditinggal semua penghuninya. Hanya tersisa pegawai sewaan (satu keluarga) tinggal dan menungguinya sampai musim kembali bersahabat. Keluarga itu terdiri dari sepasang suami-isteri dan seorang bocah. Bulan pertama, semuanya berjalan normal. Hari-hari setelah bulan pertama… mulai mencekam. Terlebih ketika sebuah pemali “Kamar 237” disinggung-singgung. Lewat pemali ini, Shining melegenda.

Tentu sudah bisa membayangkan, bukan? Kisahnya terjadi di sebuah lokasi terpencil dan terisolir. Lalu dibumbui dengan cerita-cerita menyeramkan yang pernah terjadi di sana. Sejak awal, permainan mimik para pemeran film diolah sedemikian rupa menambah ketegasan horor psikologis. Saya beri apresiasi untuk Jack Nicholson di sini. Ilustrasi musik pun sejak awal sudah mengintimidasi. Sinematografi mengikuti jejaknya, dengan tanpa terjebak pada teknik ala film horor kacangan.

Di Shining, adrenalin saya cukup terangsang konstan. Meskipun terbilang mudah ditebak, film ini rasa-rasanya bukan bertujuan utama ke situ. Ia lebih ke tontonan horor bersensasi meneror. Ada satu adegan ketika karakter di film memasuki sebuah taman labirin mahaluas. Bisa membayangkan tentunya betapa tegang bercampur sedikit panik jika kita tersesat di dalamnya, bukan? Nah, film ini buat saya memancing sensasi seperti itu buat penontonnya. [B/A] 07/05/13     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar