Senin, 20 Mei 2013

Resensi Film: Rectoverso (2013)

Singkat komentar, saya suka film ini. Ia berasal dari 5 cerpen karya Dee yang diangkat ke media film oleh 5 strada-srikandi amatir lewat sebuah film omnibus berdurasi kurang dari 2 jam. Buat saya, ia sangat nyaman disimak. Tak ada satu pun strada yang berasa ingin tampil paling hebat dan melumat lainnya. Adanya, malah mereka saling menyokong supaya film lancar mengalir dan solid. Beberapa adegan klimaksnya mampu terbangun secara gemilang dalam kesahajaan. Salut!

Sebagai film keroyokan, saya benar-benar menghargai Rectoverso. Terasa sekali semua stradanya suka dan ingin menghormati karya-karya Dee. Sebagaimana subjudulnya, lima kisah yang diangkat dalam film ini sebenang merah: “Cinta yang tak Terucap”. Ada kisah gadis kos yang digandrungi oleh kakak-beradik putera ibu kos, ada kisah tentang gadis yang kerap diselimuti isyarat (berfirasat kuat), ada gadis yang baru menyadari bahwa betapa ia selama ini selalu keliru mencintai orang, ada gadis yang sedang dihadapkan pada arti kesetiaan, dan ada gadis yang mencintai seorang pria yang tak mungkin bisa dimiliki.

Dari 5 petilan kisah yang ditawarkan beserta komposisi strada dan pemilik ceritanya, maka langsung bisa kita simpulkan bahwa ini film demokrasi perempuan (dari, untuk, dan oleh perempuan). Tapi bukan bias jender yang terjadi di dalamnya. Bertebaran diskusi filsafat populer di setiap cerita yang diangkat. Semua tersampaikan secara ala kadarnya tanpa berpretensi tampil necis. Eksekusi pun tak neko-neko, tak ada penyuntingan kosmetikal yang berarti. Ilustrasi musik yang menemani sangatlah Dee, akustik bersyair dengan diksi-diksi agak liar tapi disuarakan secara lembut membuai. Kisah favorit saya di film ini jatuh pada Malaikat Juga Tahu, dan pemeran dengan akting paling prima di film ini dibawakan oleh Lukman Sardi.

Walaupun, tak cukup mencerminkan keindonesiaan, saya tak malu Rectoverso dikirim ke Festival Film Cannes menemani Sang Penari ketika film-film domestik terkini masih jarang yang mengangkat keunikan, kekhasan dan eksotisme Indonesia. [B/A] 19/05/13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar