Senin, 04 Juni 2012

Resensi Film: A Separation (2011)

Dua orang duduk berdampingan, semuanya menghadap kamera dikisahkan sedang berada di depan hakim soal rumah tangga. Berdebat satu sama lain. Yang wanita minta cerai, yang pria tak mengabulkannya. Ada apa dengan mereka berdua? Dari cekcok itu terbeberkan secara gamblang semua latar belakang kekisruhan. Si isteri meminta berpisah dari suaminya karena ingin melanjutkan hidup di luar negeri. Ia berpikir lingkungan di negaranya sudah tak kondusif lagi bagi perkembangan puteri mereka yang tengah menginjak usia puber. Di sisi lain, si suami keukeuh tak mau tinggalkan negara sebab ayahnya tak bisa ditinggal sejak mengidap alzhaimer. Yang lebih memperuncing susasana lagi yakni keputusan mereka mau hidup di luar negeri sebenarnya sudah disepakati bersama jauh-jauh hari. Titik ini langsung mengingatkan saya babak “korslet” pada plot Revolutionary Road, yang mana di film itu pasutri berencana tinggal di Paris tapi gagal.

Begitulah A Separation memulai ceritanya… Sejenak saya berpikiran film ini akan mencari jawaban akhir konflik pasutri di atas. Lebih dari itu, karya negeri Persia ini membawa penontonnya ke sebuah labirin miniatur potret sosial universal, yang tak hanya terjadi di Iran saja. Bagi yang berminat menonton film ini dimohon jangan terjebak pada sinopsis resminya. Jangan salah sangka dulu. Menurut saya, justru dengan pengembangan plot di dalamnya membuat A Separation semakin membumi sembari bercerita kepada dunia bahwa inilah yang terjadi di sekitar kita. Ketika langkah dikuatkan di tengah keragaman perspektif, maka keraguan sewaktu-waktu siap menghampiri setiap insan.

Film ini tak begitu khas tipikal film Iran, menurut saya, terkecuali fase pungkasannya. Tak ayal banyak kritikus Hollywood menyukainya sebab lebih bersahabat. Lebih-lebih lagi, mereka dapat pelajaran budaya dari sebuah negeri yang terang-terangan pimpinannya berani tak sejalan dengan si negara adikuasa. Kemenangan A Separation di ajang Oscar, tak saya lihat sebagai suatu langkah politik. Memang film ini patut diapresiasi. [B+] 03/06/12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar