Minggu, 08 April 2012

Resensi Film: Unstoppable (2010)

Mau film tegang-bencana seru tak kacangan? Mmm, film ini bisa jadi opsi. Saya katakan demikian karena stradanya Tony Scott (The Taking of Pelham 123) membawa Unstoppable macam film kelas dua naik ke level sedikit di atasnya. Berbeda dengan Pelham 123 yang plotnya sarat pesan dan terkonsep karena diadaptasi dari satu judul buku, maka Unstoppable lebih kepada dramatisasi rekonstruksi atas sebuah kejadian nyata.

Berkisah tentang kereta api bermuatan banyak gerbong kargo mudah meledak yang meluncur deras tanpa masinis ataupun satupun awak. Kereta itu mengancam kereta-kereta di jalur utama yang berlawanan arah dan keselamatan publik daerah pemukiman. Sepanjang film, kita disuguhi beragam aksi penyelamatan. Tentu pula beberapa polesan drama yang menurut saya tetap menjadi PR Tony Scott untuk mampu menyatukan secara mulus dengan aksi tegang ciamiknya.

Akting Danzel Washington tak begitu curi perhatian di sini, menurut saya malah tak masalah kalau diperankan oleh aktor lain. Dalam film konsep kejar-kejaran waktu minus drama berarti seperti ini kualitas akting tak cukup mendapat porsi lebih. Lebih dibutuhkan kepiawaian sinematografi, editing, dan musik latar. Untuk ketiga aspek tersebut, Unstoppable cukup memadai. Okey, mangga (Ina: silakan) pilih film ini untuk seru-seruan bareng. Tak perlu anggap serius, meski berdasar kejadian nyata. Meminjam pendapat salah satu karakter dalam film ini, Unstoppable film tentang: kombinasi human-error dengan bad-luck. [B-] 08/04/12

1 komentar: