Sinema drama Jepang masih agak
asing bagi saya. Tak ada salahnya mencoba ketika ada teman yang
merekomendasikan sebuah judul. Secara harfiah, berarti masih berjalan. Entahlah
jika terdapat reduksi alih bahasa dari Jepang ke Inggris. Denting piano
sederhana mengiringi jalinan kisah drama keluarga dalam film ini. Sederhana
sekali, namun meneduhkan. Jangan salah kira jika kata “meneduhkan” yang saya
pakai di sini seolah-olah tak ada konflik di dalamnya. Malahan, sejak awal film
kita sudah bisa membaui konflik sederhana pada percakapan sehari-hari dalam
kehidupan rumah tangga. Misalkan saja ketika kita sedang memasak bersama di
dapur, makan malam bersama, dan sebagainya.
Satu keluarga berkumpul
tatkala peringatan meninggalnya salah satu anggota keluarga. Tadinya mereka
jarang berkomunikasi. Akrab satu sama lain pun tidak. Di sinilah penonton lalu
mulai diajak menyaksikan rentetan friksi kecil yang cukup prinsipil. Ada seorang
ayah semiotoriter yang “memaksakan” cita-cita anaknya, seorang ibu yang
memendam aib keluarga, seorang anak yang pernah mendapat cap minggat, seorang
menantu berlatar status janda dengan seorang putera yang masih belum bisa
melepaskan sepenuhnya kerinduan terhadap ayah kandungnya, dll. Setelah saya
beberkan beberapa posisi tokoh dalam film ini tersebut tentu Anda bisa menebak
akan kemana arah dan jalan ceritanya.
Kesederhanaan bertutur
diimbangi dengan kejujuran mencerminkan budaya dalam sebuah kehidupan keluarga
Jepang dalam film ini membuat saya sedikit miris, haru, tapi bahagia berbalut
manis. Betapa tidak, plot film ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari
kita dalam berumah tangga. Saya pikir, karya-karya Asia memang “megang”
istilahnya untuk ranah drama emosional berbasis keluarga. Kompleksitas budaya
ketimuran di dalamnya semakin membuat warna tiap konflik kian dramatis. Inilah
jenis film yang membuat saya akan betah berlama-lama mendiskusikan setelah
menontonnya. Kalaupun tak ada teman yang bisa diajak berdiskusi, berdialog
batin dengan diri sendiri pun sudah cukup. [B+] 01/10/12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar