Sabtu, 27 Oktober 2012

Resensi Film: The Hunger Games (2012)

Ada perasaan ragu sebelum menonton film ini seraya bergumam… “plis, plis, semoga ini film tak membuang-buang waktu”. Prolog film tak sepenuhnya membantu saya pahami isi film secara lebih awal, karena tak dinyatakan dimana dan kapan set berlangsung. Tapi mudah saja ganjalan ini terlupakan, ketika saya coba masuki karakter utama film ini karena memang secara terang-terangan perspektif yang diangkat film ini hanya melalui satu sudut pandang, yakni si pemeran utama. Seorang gadis pemberani dari keluarga berlatar belakang sederhana.

Dia terjebak dalam suatu kehidupan bernegara yang menyisakan trauma akan protes dari rakyatnya di masa lalu. Lantas demikian, pemerintah menciptakan acara represif tahunan bernama Hunger Games guna memberi “pelajaran” kepada rakyat supaya tak mengalirkan demonstrasi. Ajang ini tak bedanya sebuah permainan berdarah. Sejumlah 12 distrik wajib berpartisipasi tiap tahunnya, lewat mekanisme undian ditentukanlah perwakilan remaja putera dan puteri rentang belasan tahun dari masing-masing distrik sebagai peserta yang bakal menghadapi kompetisi berujung maut. Mereka diadu satu sama lain hingga mati sampai tersisa seorang pemenang.

Cukup. Melalui titik ini saja, kita sebagai penonton sudah menangkap aroma nilai-nilai ide revolusioner dalam plot besar Hunger. Sepintas akan mengingatkan kita pada V for Vendetta dan film-film sejenisnya. Seketika saja saya bahkan sampai membayangkan bahwa Hunger Games sendiri merupakan sebuah metafora atas koloseum. Dunia kontes penuh nilai kompetisi yang memperlihatkan kesusahan kaum jelata namun membuat sebagian penonton borjuis kegirangan. Spesialnya, film ini tak nampak mau muluk-muluk. Ia menekurkan diri sebagai film remaja dengan segala kisah merah jambunya. Ajaibnya lagi, meski kisah cintrong bukan menjadi fokus utama di dalamnya namun rasa itu tersampaikan. Alamak…

Walaupun saya belum membaca bukunya, saya tebak bahwa film hasil adaptasi ini sukses menjaga martabat. Kapan lagi kita bisa menikmati film kriuk cepat saji bernutrisikan antioksidan berlabel organik. [B+] 26/10/12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar