Hore… ada film bocah pilihan
buat ditonton. Eits, nanti dulu. Hanya karena Moonrise Kingdom didominasi oleh karakter anak-anak, bukan berarti tingkat
pangsa pasarnya kalangan anak juga. Belum lagi kita tahu catatan penyutradaraan
Wes Anderson yang sempat memproduksi Fantastic
Mr. Fox. Kalau Anda sudah pernah menonton film animasi Fantastic, maka Moonrise bisa
dikatakan sebagai versi manusianya. Resep racikannya hampir mirip. Nah loh!
Tak perlu resah, tak perlu
gundah. Ini macam film petualangan bocah-bocah juga walaupun beda jenis dengan Petualangan Sherina. Kisahnya tentang
dua bocah anomali cewek-cowok yang tak cukup mampu berdamai dengan lingkungan
sekitar, setnya berlokasi di sebuah kawasan pulau terpencil. Si cowok melarikan
diri dari regu pramukanya, sedang si cewek minggat dari rumah. Semua dilakukan
secara diam-diam, tak ada yang tahu. Mereka bertemu dan meresmikan rasa cinta
satu sama lain… Ya elah, film bocah segini dewasanya (gumam saya).
Sejak ide itulah, saya
langsung menyesuaikan diri untuk tak terlalu berharap bahwa ini bukan film
keluarga musim liburan. Di samping juga banyak beterbangan kata “umpatan mukjizat”
terlontar dari mulut bocah-bocah di dalamnya. Walaupun ini bukan naskah hasil
adaptasi, namun saya merasa sangat terinsipirasi oleh karya Roald Dahl (Charlie and the Chocolate Factory),
menampilkan kerumitan masalah orang dewasa lewat figur bocah tanpa proses
penyederhanaan.
Durasi sangat bersahabat,
yakni 1,5 jam. Desain produksi chibi-chibi. Sinematografi lumayan sedap dipandang.
Cerita tak susah-susah dicerna. Musik gubahan si produktif Alexander Desplat cukup
nyaman didengar. Akting, yah sedang-sedang sajalah. Minimal ada banyak bintang besar
di dalamnya (Bruce Wilis, Edward Norton, Bill Murray, dll). Bagi saya, yang
kurang adalah efek dramatisasi. Ini lebih menyerupai film kelam yang dikemas
ala buku dongeng anak-anak. Nampak jelas sekali Moonrise bukan film bagi penonton bermental kanak-kanak. [B] 09/10/12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar