Selasa, 14 Juni 2011

Resensi Film: 9 Songs (2005)

Kontroversial! Saya kenal judul ini sejak mengecek riwayat karya strada Michael Winterbottom (Jude, A Mighty Heart). Tak sangka, 9 Songs termasuk dalam salah satu judul unsimulated sex mainstream-movie pada versi artikel wikipedia. Ternyata di zaman ia diputar cukup banyak forum yang memperbincangkannya. Termasuk mengenai komentar aksi-aksi seksual aman (baca: berkondom) dari kedua pemerannya.

Pertama, saya tak begitu terkejut karena sebelum menontonnya sudah terlalu banyak informasi yang digali. Kedua, saya penasaran dengan bagaimana film intim ini dikemas lewat selang-seling 9 lagu konser (ada Franz Ferdinand pada daftar menu) yang maunya mewakili hubungan pasangan ini. Ketiga, seberapa nyeninya film yang mereka maksud sebagai art-house.

Kisahnya sederhana. Si pasangan bertemu dalam sebuah konser band rock di Brixton Academy, London. Berlanjutlah hubungan mereka dalam kemasan seks bebas, suka sama suka, yang penting enjoy. Nikmat atas nama gairah membara. Saya menjadi bingung menentukan genre yang pas untuk film ini. Mau masuk ke drama, terlalu eksplisit. Dikategorikan ke softcore/semiporno, ceritanya cukup riil dan alami.

Harapan saya, semoga saja takkan banyak film macam 9 Songs diproduksi lagi. Membuat saya, sebagai penikmat karya seni, dipaksa menjadi saksi mata bagaimana tak perawannya seorang aktris. Bagi saya itu terlalu menyakitkan ditonton. Semiporno ya semiporno. Film mainstream tak butuh otentisitas aktivitas seksual. Saya mengimbau bagi siapa saja yang menghindari film seks, jauhi 9 Songs.

Satu-satunya apresiasi saya buat film ini adalah tempelan melodi piano yang melatari tiap adegan seks. Ia berhasil membuat kesan seni di dalam bingkai porno, 9 Songs pun tak jadi momok yang memancing ereksi laiknya film-film biru murahan. Tag untuk film ini dari saya: drama, ¼ seni, ciuman, oral, solo, seks. Untuk sebuah film kontroversi, saya tak bergeming. Biasa saja. Tak menarik. Memalukan. Mengencang pun tidak. [D] 11/06/11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar