Senin, 09 Juli 2012

Resensi Film: Arisan! 2 (2011)

Ya seperti inilah jadinya bila sebuah film ditangani punggawa berniat, berbekal ilmu, mau riset, dan menaruh perhatian pada problema sosial. Entah berapa tahun lalu saya menonton Arisan! (seri orisinil), mungkin lebih dari lima tahun, dengan menyisakan kerut dahi karena saat itu yang saya cari hanyalah film-film pembelai rasa bukan pemancing telaah. Waktu itu, saya malah berpikiran gambaran kehidupan sosialita yang dipaparkan cenderung hiperbolis. Namun setelah saya sempat merantau lebih dari 2 tahun, utamanya di ibukota, saya baru maklum dengan penggambaran itu. Ternyata saya mendekam terlalu nyaman dan naïf dalam tempurung.

Sekuel Arisan! ini masih setia dengan karakter dan pemeran aslinya. Salut! Masih pula mengaduk-aduk dinamika kehidupan Memei, Andien, Lita, Sakti-dan Nino. Sebuah sekuel hampir kurang afdal kan jika tanpa tambahan karakter (baru). Tenang saja, Arisan! 2 tahu betul itu. Dan sang strada cukup pandai kok membubuhkannya. Saya sengaja tak terlalu bernafsu mengumbar sinopsis film ini karena pengembangannya lebih seru dinikmati. Yang jelas pada awal film kita sudah diceritakan Memei bahwa ia sedang mengambil hidup yang tenang, pasangan maho Sakti-Nino telah berpisah dan masing-masing punya gandengan baru, Lita punya anak di luar ikatan pernikahan, dan Andien tetap menjanda sambil membesarkan kedua puterinya.

Tahu film ini tak lama tayang di layar bioskop membuat saya sempat berpikiran apa kualitasnya kurangkah? Tapi setelah menikmati film ini, saya berpikir bahwa (lagi-lagi) selera pasar tak bisa 100% diikuti. Lalu saya coba menerka karena apa gaungnya kurang. Sampailah saya pada satu hipotesis, yah mungkin saja karena momentum, jarak sekuel ini terlalu lama diproduksi sehingga penontonnya pun berbeda generasi.

Arisan! 2, selebrasi hangat dari sebuah reuni hebat. Ia kuliahan banget, kayak mahasiswa/i penyuka novel ala Dee pun bisa ngocol abis ala stand up comedian. Padahal saya sudah hampir lupa dulu keseluruhan ceritanya kayak mana, tapi ikatan emosional mereka tetap kencang. Faktor itu makin lengkap didukung penuh dengan plot yang “move on”. Pokoknya, sip! [B+] 08/07/12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar